Minggu, 19 Juni 2016

Keris Pusaka Kyai Sabuk Inten

Keris pusaka yang terkenal serta legendaris dari zaman peralihan Majapahit dan Demak Bintoro. Keris berluk 11 ini muncul bersama Keris Kiai Nogososro. Dua keris ini disebut-sebut sebagai warisan zaman Majapahit. Keduanya bahkan sering disebut dalam satu rangkaian Nogososro-Sabuk Inten. Tak lain karena kedua keris ini diyakini sebagai sepasang lambang karahayon atau kemakmuran sebuah kerajaan. Nogososro mewakili wahyu keprabon yang hilang dari tahta Demak dan Sabuk Inten mewakili kemuliaan dan kejayaannya.

Banyak versi yang mengungkap tentang legenda Keris Sabuk Inten ini. Namun di zaman modern seperti sekarang, keris berdapur Sabuk Inten lebih menarik minat seseorang untuk memilikinya. Tak lain karena keris tersebut diyakini bisa melancarkan rejeki dan mendatangkan kemuliaan.

Sejak zaman Majapahit, Keris Sabuk Inten memang sudah mewakili golongan bangsawan atau kaum mapan, sehingga diperangi oleh keris Kiai Sengkelat yang mewakili kaum marjinal atau golongan rakyat jelata yang merasa terpinggirkan. Dua keris yang melambangkan situasi perpecahan di masa akhir Majapahit ini lalu memunculkan keinginan untuk bersatu padu yang juga dimanifestasikan dalam bentuk keris, Kiai Condong Campur.

Mpu Djeno mengatakan, jenis pamor yang multi dan makna itu kemudian dipertegas dengan jumlah luk-nya. Luk 11 pada intinya merupakan lambang kedinamisan dan semangat pantang menyerah untuk menggapai tujuan. Dengan demikian, Keris Sabuk Inten dengan luk 11 menjadi tegas makna dan sebagai keris yang berperbawa besar untuk sebuah kemuliaan atau kejayaan dan semangat pantang menyerah.

Ada rasa/minat/Jodoh :



Inbox
Griya Pusaka
SMS/Tlp : 085236028323

Salam Budaya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar